Antara Ia Dan "ia"

Calon Blogger 07.15

Setiap gadis di dunia ini akan pernah memimpikan datangnya seorang pangeran berbaju putih,menunggang kuda putih bersih dan membawa seikat mawar putih. Perilakunya lembut, sopan, menawan dan bersahaja. Dengan lembut ia menyapa, tersenyum manis, dan membungkukkan badan, mempersembahkan seikat mawar itu.

Setiap gadis di dunia ini akan pernah memiliki seseorang di hatinya. mengukir nama"nya" sampai jauh di lubuk-lubuk hatinya. menuliskan nama"nya" dalam lembar-lembar buku hariannya. Mengingat kenangan"nya" dalam merajut waktu-waktunya. Merasakan desah kehadiran"nya" dalam masa-masa sepinya. Menyimpan perasaannya seiring waktu yang terus berlari.
"ia" bisa jadi adalah dari sebuah kenangan masa kecil, yang walau lebih dari lima ribu hari berlalu, kenangannya
tak juga mau lepas darinya, bagai sebuah benang yang mengikuti kemanapun kaki hendak melangkah.
"ia" bisa jadi adalah dari sebuah pandangan pertama. Pandangan adalah anak panah beracun yang siap menerkam
kapan saja. Saat racun mulai merasuk dan menjalar, melebur dalam setiap aliran darah, seakan merajai setiap gerak dan langkah.
"ia" bisa jadi adalah dari keyakinan mimpi-mimpinya, tentang seseorang yang datang bersama pelangi dari negeri
dongeng. Keyakinan tentang pertemuan di masa lalu, reinkarnasi, dan keajaiban. "ia" pun bagai bersembunyi
dalam kabut putih dan kabut itu menyelimuti segenap ruang kehidupan.
"ia" bisa jadi adalah dari satu saat yang berkesan dalam. Sesaat ia hadir lalu berlalu. Sesaat saja menulis cerita
lalu menghapusnya untuk selamanya, tetapi orang akan terus mengenang ceritanya.
"ia" bisa jadi adalah dari puncak kekaguman. "ia" bisa jadi adalah dari komitmen. "ia" bisa datang kapan saja,
dimana saja, dan pada siapapun.
tetapi sudahkah....
Setiap gadis menyadari bahwa ada suatu kekuatan yang melebihi segalanya, yang walau setiap tetes darah dan
desah nafas terkorbankan, jika Kekuatan itu tdk menghendaki, "ia" akan lebur bersama waktu.
sudahkah...
Setiap gadis menyadari bahwa dirinya bukan miliknya, jiwanya bukan miliknya, pangeran hatinya bukan miliknya, kelembutan dan keanggunan bukan miliknya, kecantikan dan kecerdasan bukan miliknya, sanjungan dan ebanggaan bukan untuknya...
Ia adalah sebuah kekuatan yang mampu memberi sinar dan membukakan pintu-pintu cahaya-Nya dalam kegelapan di dasar hati. Ia adalah satu pegangan yang mampu mengulurkan tangan-Nya dalam keterpurukan dan kejatuhan yang dalam pada sebuah lubang kehidupan.
Ia adalah satu ketenangan yang mampu menghangatkan jiwa dari sebuah kekalutan dan kebekuan yang merasuk perih dalam jiwa.
Ia adalah satu keyakinan yang mampu meberikan semangat dan kerelaan, yang mampu memberikan kehadiran walau tiada sesiapapun di dunia ini.
Ia adalah Yang Tercinta dan Terindah, tetapi mengapa "ia" pun terus bergolak di dalam hati.
Ia adalah Yang Tertinggi dan saat "ia" datang masih bisakah Ia jadi yang pertama dan utama di atas segalanya...
Ia memiliki hak atas setiap detik kehidupan dan saat "ia" mulai mengisi setiap kenangan, masih bisakah kewajiban
mengingat-Nya tertunaikan.
"ia" berasal dari-Nya dan Ia pun memiliki"nya"
"ia" datang atas kehendak-nya dan Ia pun berkehendak menjadikan"nya" sebagai karunia-Nya..
"ia" menggoreskan suatu kisah yang telah dituliskan-Nya dan Ia pun membuat kisah yang terindah sepanjang jaman...
jadi Ia atau "ia" ...
Alhamdulillah...



Artikel Terkait

Previous
Next Post »

terima kasih komentarnya... EmoticonEmoticon